http://www.infobudaya.com/artikel-a-berita/ludruk-dari-surabaya/18-surabaya-punya-ludruk-marsudi-laras.html
Acungan Jempol mungkin tidak cukup untuk diberikan kepada belasan anak muda yang saat itu tampil dihadapan ratusan penonton usia muda dalam sebuah perhelatan Apresiasi Ludruk Remaja yang digelar di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, Sabtu malam (14/12/2012).
Bermula dari keresahan akan punahnya kesenian ludruk di kalangan remaja, ternyata mereka masih peduli akan regenerasi dan pelestarian seni ludruk hingga mencoba menghidupkan kembali kesenian asli jawa timur tersebut sebagai khasanah budaya bangsa agar bisa bersaing dengan masuknya budaya modern dan bisa di terima di semua kalangan.
Dengan latar belakang yang sama, Ludruk Pinggir Laut (SMAN 3 Surabaya), Ludruk Djaja Makmoer (SMAN 5 Surabaya), Ludruk Sunan Prapen (SMAN 16 Surabaya), Ludruk Twenty One (SMAN 21 Surabaya), dan komunitas ludruk remaja Marsudi Laras membentuk sebuah wadah yang bernama Komunitas Ludruk Remaja Surabaya.
Lakon yang ditampilkan saat itu adalah “Akibat Facebook” dimana menceritakan tentang bagaimana kondisi saat ini. Bukan hanya remaja, anak – anak, orang tua pun tampaknya sudah tergila – gila dengan jejaring sosial terbesar didunia tersebut. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia sekarang ini adalah Facebook Mania.
Dengan segala keterbatasan, komunitas ini mencoba untuk berproses demi pelestarian kesenian ludruk dan menunjukan kepada semua kalangan bahwa regenerasi seniman ludruk di Surabaya masih berlangsung dengan semangat para anak – anak muda Surabaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umum nya.
Sajian hiburan yang ditampilkan juga berbeda dengan penampilan kesenian ludruk pada umum nya, karena didalam pementasan tersebut justru didominasi oleh anak muda. Bahkan tidak ketinggalan, para penonton juga berasal dari golongan usia muda. Gelak tawa mewarnai pementasan yang berdurasi hampir dua jam tersebut.
Hartatok, S.Pd, M.Si selaku Pimpinan Ludruk Marsudi Laras mengatakan bahwa memang sengaja dirinya menciptakan kreasi baru untuk menumbuhkan apresiasi dan rasa kebanggaan kepada generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kesenian ludruk yang merupakan kesenian khas Jawa Timur ini.
“Memang para personil Marsudi Laras ini kebanyakan para pelajar dan mahasiswa Surabaya yang peduli dan mau melestarikan kesenian ludruk ini. Jadi diharapkan agar semua generasi muda, khususnya para pelajar juga mau ikut menjaga serta melestarikannya,” terang Hartatok.
Perhelatan ini nantinya juga akan digelar pada tanggal 22 Desember 2012 jam 7 malam, tanggal 23 Desember 2012 jam 10 siang, bertempat di Gedung Ludruk Irama Budaya THR Surabaya. Serta tanggal 29 Desember 2012 jam 7 malam bertempat di Gedung Merah Putih Balai Pemuda Surabaya.
“Naskah yang kami buat juga beraneka ragam dan mengambil dari aktifitas sekarang ini, sehingga benar – benar mengikuti trend anak muda, sehingga mereka akan kami bawa dalam nuansa komedi ludruk moderen. Dan kami juga berharap pada generasi muda yang lain agar bisa bergabung dan berpartisipasi dalam pelestarian kesenian ludruk,” tutup Hartatok. (fq)